Menyambut perayaan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2025, festival tempat unjuk giginya santri-santri bakal digelar di Tangerang Selatan.
Berlokasi tepat di Alun-alun Pondok Aren, Bintaro akan digelar Santri Land Festival, sebuah festival yang mewadahi kreativitas para santri.
Festival itu akan digelar pada Minggu (19/10/2025) mendatang. Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Tangerang Selatan, Aditia Warman pun menyerukan kepada seluruh santri dan alumni pondok pesantren se-Tangerang Selatan untuk hadir di festival itu.
Acara tersebut akan diisi dengan aneka ragam kegiatan yang semuanya diisi dan diikuti oleh para santri. Kegiatannya antara lain pentas marching band, band alumni pesantren, shalat Goib dan petisi tanda tangan untuk menjaga marwah pesantren.
“Kami akan menghadirkan Festival Santri Land yang semuanya diikuti dan ditampilkan oleh santri. Bertepatan dengan Hari Santri yang akan diperingati pada 22 Oktober, kami ingin menunjukkan kepada publik mengenai peran kemasyarakatan dan peradaban Pesantren”, kata Aditia Warman, Jumat (17/10/2025).
Aditia juga mengajak kepada seluruh masyarakat umum dan pengunjung untuk hadir dalam Santri Land Festival. Tidak hanya sebagai penonton saja, namun juga ikut aktif menjadi menjadi saksi nilai, tradisi dan stadar tinggi pendidikan moral dan mental di Pondok Pesantren dengan menandatangani petisi.
Petisi tersebut akan berisikan pernyataan kebulatan tekad untuk menjaga marwah kiai dan pondok pesantren dalam merawat peradaban bangsa.
“Akan ada tandatangan petisi bersama untuk mendukung eksistensi Pesantren. Kami ingin masyarakat umum juga ikut terlibat dalam meluruskan penafsiran tentang visi pendidikan pesantren,” terang dia.
Kegiatan Santri Land menjadi upaya para santri bersama kiai dalam membangun pemahaman masyarakat terhadap kehidupan dan nilai pendidikan pondok pesantren. Mispersepsi publik yang sudah terlanjur menyebar perlu diluruskan dengan syiar Islam yang santun.
“Kami berharap, Santri Land bukan hanya sekedar agenda festival ataupun karnaval semata, cara tersebut harus bermuatan dakwah dan syiar sesuai dengan nilai pendidikan keislaman yang selalu diajarkan di pesantren,” tutup dia.
Karnaval dan festival tersebut rencananya akan dihadiri oleh puluhan ribu warga, santri dan alumni pondok pesantren seluruh Tangerang Selatan. Dia berharap keramaian tersebut menjadi agenda dakwah dan menciptakan atmosfer yang positif di masyarakat.