Israel membunuh ratusan buaya di sebuah peternakan di Tepi Barat Palestina dengan alasan keamanan. Otoritas Israel khawatir hewan buas itu dapat disabotase dan dijadikan “senjata” oleh kelompok militan.
Ratusan buaya itu merupakan milik peternakan Petza’el di Lembah Yordan. Israel menyatakan peternakan tersebut sudah bertahun-tahun melanggar aturan keselamatan. Mereka menerima laporan berulang soal buaya kabur, kerusakan kandang, serta fasilitas yang terus memburuk.
Pembantaian buaya dilakukan pada Agustus lalu. Administrasi Sipil Israel dan Otoritas Alam dan Taman Nasional Israel menjelaskan bahwa keputusan itu diambil setelah muncul kekhawatiran peternakan dapat disabotase.
Menurut mereka, pagar pembatas yang lemah bisa saja dirusak oleh aktor bermusuhan untuk melepaskan ratusan buaya ke wilayah Tepi Barat.
Kedua lembaga tersebut mengatakan tidak akan membuka penyelidikan atas penutupan peternakan dan pemusnahan buaya. Mereka menilai keputusan itu sekaligus melindungi publik dan mengakhiri penderitaan hewan-hewan yang dipelihara dalam kondisi memprihatinkan.
“Penembakan dilakukan untuk mengurangi penderitaan buaya yang hidup dalam kondisi buruk, sekaligus melindungi publik dari risiko langsung,” pernyataan resmi mereka seperti dikutip Ynet News, Minggu (7/12/2025).
Pejabat juga mengklaim bahwa selama bertahun-tahun para profesional telah memperingatkan pemilik peternakan. Mereka bahkan sempat memperbaiki sebagian fasilitas sendiri demi mencegah hewan kabur atau pengunjung tak berizin masuk ke area peternakan.
Beberapa buaya memang pernah kabur, tetapi semua berhasil ditangkap kembali tanpa korban. Di sisi lain, jumlah orang yang masuk secara ilegal untuk mendekati atau memprovokasi hewan juga disebut meningkat.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Dikecam Kelompok Lingkungan
Tindakan itu memicu kecaman kelompok lingkungan dan kesejahteraan satwa. Organisasi seperti Let the Animals Live, Animals Now, Freedom Farm Sanctuary, dan Keren Or Sanctuary menuntut penyelidikan serta pedoman yang lebih jelas untuk kasus serupa.
Mereka mempertanyakan dasar keputusan pemerintah sebab penilaian resmi menunjukkan banyak buaya masih sehat. Mereka tidak habis pikir dengan tindakan pemerintah untuk memusnahkan seluruh buaya itu.
Beberapa kelompok kesejahteraan hewan juga mengkritik kurangnya transparansi. Mereka mengatakan informasi yang menjadi dasar keputusan pemerintah tidak diberikan sepenuhnya, meski permintaan informasi publik sudah diajukan empat bulan sebelumnya.
Selain alasan keamanan, pejabat Israel menyoroti kondisi pemeliharaan yang dinilai sangat buruk. Ada tudingan bahwa pemilik kerap memberi makan buaya dewasa menggunakan bangkai anakan dan bahwa bayi buaya sering dimakan oleh buaya yang lebih tua.
Penasihat perdana menteri untuk isu kesejahteraan hewan, Tal Gilboa, bahkan telah menyampaikan dukungan terhadap pemusnahan itu sejak April. Menurutnya, kondisi hewan di peternakan tersebut sudah merupakan bentuk penderitaan tersendiri.
