Sri Lanka terkenal dengan pantai tropis dan situs kuno, kini mereka coba menjajal strategi baru untuk menghidupkan pariwisatanya dengan kasino.
Presiden Anura Kumara Dissanayake meresmikan City of Dreams, kompleks kasino dan resor senilai 1,2 miliar dolar AS (Rp 19 triliun lebih) di Kolombo.
Proyek kerja sama John Keells Holdings dan Melco Resorts & Entertainment itu menjadi resor terpadu pertama di Asia Selatan. Peluncurannya bahkan menghadirkan bintang Bollywood Hrithik Roshan.
Melansir The Independent, Minggu (4/10/2025) langkah tersebut dinilai krusial bagi Sri Lanka yang tengah bangkit dari krisis ekonomi 2022-2023. Pemerintah menargetkan 3 juta wisatawan tahun ini, naik 50% dari tahun lalu.
Pendapatan sektor ini diharapkan melompat dari 3,7 miliar dolar AS (Rp 61 triliun) menjadi 5 miliar dolar AS (Rp 83 triliun).
“Pariwisata adalah kunci untuk keluar dari masalah ekonomi. Jangka pendek kami fokus meningkatkan kunjungan, tapi ke depan ingin membangun pariwisata yang lebih mewah dan berkelanjutan. Kasino akan jadi bagian penting,” ujar Wakil Menteri Pariwisata, Ruwan Ranasinghe.
City of Dreams menghadirkan 800 kamar, pusat perbelanjaan mewah, hingga fasilitas konferensi. Investor yakin resor ini bisa menarik wisatawan kelas atas, terutama dari India dan China. Menurut CEO Melco, Lawrence Ho, mengatakan potensi dari langkah tersebut sangatlah.
“Potensinya sangat besar, mirip dengan Manila, Maka, atau Siprus,” terang Lawrence.
India diperkirakan menjadi pasar utama dekade mendatang, mengingat negara tersebut hanya mengizinkan kasino di beberapa lokasi, sementara China membatasi aktivitas perjudian di luar Makau. Tahun lalu, wisatawan India menyumbang seperempat dari total 2 juta turis Sri Lanka, sementara turis asal China hanya 7%.
Untuk mendukung industri, parlemen telah mengesahkan aturan pembentukan Otoritas Pengaturan Perjudian. Meski dikritik karena memberi kewenangan besar pada menteri keuangan dan mengecualikan lotere milik negara, pemerintah menegaskan aturan ini penting untuk mengurangi dampak sosial sekaligus membuka lapangan kerja.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan 4,5% tahun ini lebih tinggi dari perkiraan Bank Dunia. Sri Lanka optimistis dengan hadirnya City of Dreams wisatawan internasional akan melihat Sri Lanka sebagai destinasi baru.