Liburan Beda ala Turis Australia: Mencoba Jadi Kuli Seperti Warlok

Posted on

Apa jadinya jika turis berhenti menjadi turis? Sebaliknya, mereka ingin melokal, sampai-sampai rela jadi kuli seperti warga lokal (warlok). Ini terjadi di Vietnam!

Sembilan turis asal Australia berwisata ke Ha Giang, Vietnam pada 9-12 September. Mereka menggunakan jasa Jasmine Tours dengan Dinh Hung sebagai pemandunya, seperti dikutip dari VN Express pada Rabu (1/10).

Pada hari pertama, mereka bergabung dengan penduduk setempat untuk melakukan kegiatan lokal, seperti memanen padi. Uniknya, turis-turis ini memang meminta lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari di desa.

Pada hari ketiga, saat mereka melewati Komune Mau Due, para perempuan terlihat menumpuk batu bata di bawah terik matahari siang. Terkejut dengan beban pekerjaan yang begitu besar, mereka menawarkan bantuan dan disambut oleh warga.

“Mereka mengerjakannya dengan cepat, dalam waktu setengah jam mereka sudah memindahkan tumpukan besar,” kata Hung.

Dalam sebuah video yang menjadi viral, Hung terdengar bercanda dan berperan sebagai boos. Ia mendesak “pekerja asingnya” untuk tidak bermalas-malasan.

Ketika diberitahu bahwa mereka telah menjadi viral di Vietnam, para pekerja Australia itu tertawa dan mengatakan mereka senang.

“Mereka semua energik, dan benar-benar menikmati pekerjaan itu. Mereka menghabiskan uang untuk bepergian tetapi tidak keberatan berkeringat di bawah terik matahari siang,” ujar Hung.

Kejutan tidak berhenti di situ. Pada hari terakhir mereka, hujan deras menyebabkan sebagian jalan di Distrik Yen Minh tergenang air setinggi pinggang. Karena tidak mampu melewatinya, kelompok itu memutuskan untuk membawa sembilan sepeda motor mereka masing-masing menyeberang.

Mereka menyelipkan tongkat di roda belakang, kemudian bekerja dalam tim yang terdiri dari empat hingga lima orang untuk mengangkat sepeda motor di atas air.

Setelah membawa kendaraan mereka sendiri menyeberang, para pekerja Australia itu tinggal selama hampir dua jam untuk membantu kelompok wisata lain dan penduduk lokal yang mengalami situasi serupa.

“Wisatawan asing yang datang ke Ha Giang biasanya masih muda, berjiwa petualang, dan berpikiran terbuka. Mereka tidak takut menghadapi kesulitan dan selalu siap untuk bergabung dengan kehidupan lokal,” ujar Hung.

Seorang perwakilan dari Jasmine Ha Giang mencatat bahwa wisatawan asing, terutama wisatawan muda, tidak hanya tertarik pada lanskap destinasi wisata tersebut, tetapi juga oleh keramahan penduduknya. Untuk memenuhi permintaan ini, banyak tur kini menawarkan pengalaman seperti bertani, mengunjungi kebun, dan menginap di rumah penduduk, yang memberikan pengunjung koneksi yang lebih autentik dengan wilayah tersebut. liburan