Unit khusus kepolisian Prancis, Banditry Repression Brigade (BRB), diterjunkan untuk menyelidiki kasus hilangnya perhiasan bersejarah dari Museum Louvre, Paris. Tim elite ini dikenal berpengalaman menangani kejahatan kelas tinggi di Prancis.
Mantan perwira polisi Pascal Szkudlara, yang bertugas dalam unit itu, mengatakan salah satu kasus paling terkenal yang pernah mereka tangani adalah pencurian cincin senilai USD 4 juta milik Kim Kardashian pada 2016. BRB juga tercatat pernah menyelidiki kasus penculikan para bos kripto.
Dua kasus itu menunjukkan reputasi BRB sebagai unit andalan dalam menangani kejahatan besar dan kompleks.
Szkudlara mengatakan BRB memiliki sekitar 100 agen dengan lebih dari selusin petugas memiliki spesialisasi dalam pencurian museum. Mereka akan memeriksa rekaman video, catatan telepon, dan bukti forensik. Mereka juga menugaskan informan untuk mulai mencari keberadaan pelaku.
“Mereka bisa memiliki tim yang bekerja 24/7 dan untuk jangka waktu yang lama,” kata penyelidik seni Arthur Brand, dikutip dari Reuters, Rabu (22/10/2025).
Dia yakin 100% bahwa para pencuri yang beraksi pada Minggu (19/10) itu akan tertangkap.
“Polisi akan memeriksa rekaman keamanan yang diambil beberapa minggu lalu, untuk mengidentifikasi orang-orang mencurigakan yang sedang mengintai tempat itu,” kata Brand.
Nasib perhiasan bersejarah itu masih misterius. Polisi kini berpacu dengan waktu untuk menemukan petunjuk sebelum semuanya terlambat.
Corinne Chartrelle, yang pernah bekerja di Kantor Pusat Kepolisian Prancis di unit Pemberantasan Perdagangan Benda Budaya, mengatakan bahwa permata-permata itu kemungkinan besar akan berakhir di pusat berlian global seperti Antwerp.
Bahkan, bukan tidak mungkin berlian-berlian itu dipotong menjadi batu-batu yang lebih kecil dan emasnya dilebur untuk membuat pembeli tidak tahu asal-usulnya.
Selain itu, jika makin merasa terdesak, pencuri mungkin memilih jalan ekstrem yakni dengan membuang atau menghancurkan perhiasan bersejarah bertatah permata dan zamrud itu.
“Setelah dipotong menjadi permata yang lebih kecil, aksinya selesai. Selesai. Kita tidak akan pernah melihat permata-permata ini lagi dalam keadaan utuh,” kata Marc Balcells, pakar kejahatan terhadap warisan budaya yang berbasis di Barcelona.
“Persentase untuk menemukan kembali karya seni yang dicuri itu sangat kecil. Apalagi untuk perhiasan, persentasenya bahkan lebih kecil lagi,” dia menegaskan.