Osaka, Jepang menjadi perhatian dunia. Kota yang dikenal dengan kehidupan urban yang semarak, kuliner lezat, dan warisan sejarahnya yang kuat ini dinobatkan sebagai kota wisata paling menarik di dunia 2025 versi Yanolja Research.
Dikutip dari thestar.com.my, Senin (14/7/2025) Yanolja Research, sebuah lembaga riset global yang fokus pada industri perjalanan dan pariwisata, merilis daftar itu berdasarkan Yanolja Attractiveness Index, sebuah pemeringkatan yang mengevaluasi daya tarik 191 kota wisata utama dunia. Indeks itu disusun berdasarkan data media sosial dan umpan balik dari wisatawan, serta mengukur persepsi dan penilaian terhadap daya tarik setiap destinasi.
Lewat analisis yang dilakukan dalam 14 bahasa, indeks itu mencatat volume unggahan positif dan negatif yang berkaitan dengan istilah wisata utama. Unggahan itu menjadi gambaran tentang bagaimana destinasi tersebut dinilai oleh para pengunjung.
Dalam riset itu didapati bahwa Osaka unggul berkat kombinasi unik antara tradisi dan modernitas. Dijuluki “dapur Jepang”, kota itu memiliki beragam street food yang menggoyang lidah, di antaranya takoyaki dan okonomiyaki. Selain itu, suasana malam yang hidup, keramahan penduduk lokal, hingga pusat perbelanjaan yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Selain itu, Osaka memiliki landmark ikonik, seperti Kastil Osaka dan kawasan Dotonbori. Dua landmark itu memperkuat citra kota tersebut sebagai destinasi wajib kunjung. Peran Osaka sebagai tuan rumah World Expo 2025 pun kian mendorong reputasinya di kancah internasional.
Dalam daftar itu, Paris menduduki peringkat kedua, diikuti oleh Kyoto yang juga ada di Jepang. Melengkapi lima besar terdapat New York dan Seoul.
Yanolja Attractiveness Index mengklaim sebagai lembaga yang pertama menganalisis faktor daya tarik sebuah kota wisata berdasarkan suara asli para wisatawan, melampaui penilaian yang hanya berfokus pada infrastruktur.
“Kinerja kuat kota-kota wisata di Jepang, termasuk Osaka, serta kemajuan signifikan kota-kota wisata Asia lainnya menunjukkan betapa dinamisnya preferensi wisatawan saat ini. Ke depan, agar kota-kota wisata mampu memimpin pasar global, menemukan dan mengkomunikasikan pesona unik mereka akan menjadi strategi utama,” kata Dr. Soo Cheong Jang, profesor di Purdue University sekaligus Kepala Yanolja Research.
