Pasca bencana banjir besar yang melanda Bali pada tanggal 10 September 2025, sektor pariwisata Bali berangsur-angsur kondusif dan mulai kembali normal.
Banjir dahsyat yang sempat berdampak di berbagai wilayah Bali, terutama akses jalan utama Sunset Road Kuta dan berbagai wilayah lainnya, menyebabkan genangan air yang cukup tinggi dan mengganggu aktivitas warga.
Namun sekarang di hari ke 3 pasca banjir, pemerintah daerah Bali, aparatur negara, serta tim relawan berbagai intansi sedang berjibaku melakukan upaya pemulihan kembali pulau Dewata.
Kementerian Pariwisata pun mengapresiasi gerak cepat Pemerintah Daerah Bali beserta aparat yang terlibat karena berhasil mengevakuasi masyarakat serta wisatawan yang terdampak banjir, serta menetapkan tanggap darurat bencana. Sejauh ini musibah banjir terpantau tidak menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Bali.
“Berdasarkan hasil koordinasi kami dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota, industri pariwisata seperti hotel, restoran relatif tidak terlalu banyak terdampak akibat musibah banjir ini. Masih kondisi aman dan terkendali,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto dikutip dari Antara, Jumat (12/9/2025).
Soal dampak kerugian, saat ini pemerintah masih dalam proses perhitungan. Meski nilai kerugian belum dipastikan, pemerintah menegaskan telah bergerak cepat dalam menangani dampak bencana banjir di Bali dan NTT.
“(Kerugiannya) masih terus kita hitung,” kata Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Salah satu yang menderita kerugian akibat banjir Bali adalah pemilik rental kendaraan, terutama mobil. Saat ini, pengusaha rental mobil di Bali sangat mengalami dampak bencana banjir.
“Sampai saat ini terdata 25 perusahaan rental, dengan total unit lebih dari 100 mobil yang terendam banjir,” jelas Dendi Satrio, pemilik Bikini Garage Bali.
Pengusaha rental mobil yang terkena dampak banjir Bali pun meminta perhatian kepada pihak-pihak terkait agar bisa mendapatkan keringanan karena kondisi force majeur.
“Terutama kepada finance bank untuk dapat memberikan keringanan atas kredit berjalan yang saat ini tidak dapat berproses bisnisnya secara normal, asurasi kendaraan agar dapat memprioritaskan untuk unit yang terdampak musibah, serta sangat membutuhkan layanan gratis mekanik bengkel resmi dan towing,” imbuh Dendi.
Dendi pun turut mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya untuk para korban meninggal dunia, serta turut prihatin atas musibah banjir yang melanda Bali.
“Kepada masyarakat yang terdampak langsung, terutama yang menderita kerugian materi yang saat ini sangat dirasakan rekan-rekan sesama pebisnis di Bali, turut berbela sungkawa. Kami berharap adanya perhatian khusus dari berbagai pihak berwenang agar dapat memberikan dukungan positif untuk para korban bencana saat ini dan Bali bangkit pulih serta aktivitas kembali normal seperti biasa,” pungkas dia.