Museum Louvre dikritik habis-habisan soal sistem keamanan usai perampokan perhiasan besar pada Minggu (19/10). Namun pejabat justru memujinya.
Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati membalas kritik keras terhadap sistem keamanan di Museum Louvre yang disebut-sebut gagal. Ia menolak untuk menyebutnya sebagai sebuah kegagalan.
“Apakah langkah-langkah keamanan Louvre gagal? Tidak, tidak gagal. Itu fakta. Langkah-langkah keamanannya berhasil,” kata Dati dalam sesi tanya jawab di parlemen, sepeti dikutip dari DW pada Rabu (22/10).
Meski begitu, Dati tidak sepenuhnya menepis kritikan tentang sistem alarm. Ini memang langkah pengamanan yang harus dievaluasi.
Kejaksaan Paris baru mengatakan pada hari Selasa bahwa pemeriksaan terhadap fungsi sistem alarm museum Louvre akan terus berlanjut.
Yang dipermasalahkan bukanlah apakah alarm berbunyi sama sekali, tetapi apakah alarm berbunyi segera setelah pencuri masuk, atau hanya satu menit sebelum mereka melarikan diri. Peringatan yang lambat dari polisi dapat membahayakan upaya untuk tiba di museum tepat waktu.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Sementara itu, pihak museum Liuvre membela kondisi etalase tempat para pencuri mengambil barang-barang dari Galeri Apollo pada hari Minggu.
“Museum Louvre menegaskan bahwa etalase yang dipasang pada Desember 2019 menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam hal keamanan, mengingat tingkat keusangan peralatan berumur lama, yang jika tidak diganti, akan menyebabkan karya-karya tersebut disingkirkan dari pandangan publik,” kata museum dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (21/10).
Dalam pencurian bak film Hollywood tersebut, pencuri memarkir truk di luar dan menggunakan tangga pindahan yang dapat diperpanjang untuk mengakses Galeri Apollo sesaat sebelum dibuka. Mereka memanjat, memotong permata dari etalase, dan melarikan diri dalam hitungan menit.
Perampok berhasil membawa kabur delapan barang berharga yang dianggap tak ternilai harganya, termasuk kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon I kepada istrinya, Permaisuri Marie-Louise, dan sebuah diadem yang bertabur hampir 2.000 berlian milik Permaisuri Eugenie.