Sebuah perjalanan mewah di kapal pesiar Seven Seas Explorer berubah menjadi petaka bagi sejumlah penumpang. Mereka sakit namun penyebabnya belum diketahui.
Pelayaran itu berakhir Rabu. Hampir 25 orang, termasuk dua awak kapal jatuh sakit, akibat muntah dan diare. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sebanyak 22 dari 666 penumpang yang melaporkan gejala penyakit gastrointestinal. Penyebab pastinya masih belum diketahui.
Mengutip USA Today, Sabtu (17/5/2025) berdasarkan data dari situs pelacakan pelayaran CruiseMapper, kapal milik Regent Seven Seas Cruises itu memulai perjalanan dari Tokyo pada 26 April. Kapal itu kemudian berlayar melewati Jepang dan Alaska dan berakhir di Vancouver.
Setelah muncul laporan penumpang yang sakit, manajemen kapal langsung mengambil tindakan. Mereka berkonsultasi dengan Program Sanitasi Kapal CDC untuk mengisolasi penumpang yang terinfeksi. Kemudian, mencegah penyebaran lebih luas.
Penyakit gastrointestinal di kapal pesiar bukan kejadian langka. Sejauh tahun ini, sebanyak 17 wabah gastrointestinal di kapal pesiar yang masuk dalam daftar publikasi resmi CDC. Sebagian besar disebabkan oleh norovirus, virus yang memang mudah menular dan umum menyebabkan flu perut.
Pada 2024, CDC mencatat 18 kejadian serupa, sedangkan di tahun sebelumnya ada 14 kasus. Pada April, meskipun jumlah kasus saat tersebut memang meningkat dibandingkan sebelum pandemi, belum bisa dipastikan apakah ini akan jadi tren baru.
“Data kami menunjukkan strain norovirus yang mendominasi saat ini juga sedang banyak menyebabkan wabah di daratan. Dan biasanya, tren di kapal pesiar mengikuti tren wabah di darat yang memang sedang tinggi di musim ini,” kata CDC.
Meski sering dikaitkan dengan kapal pesiar, kenyataannya kapal hanya menyumbang sekitar 1% dari seluruh wabah penyakit gastrointestinal yang dilaporkan. Namun, karena lingkungan kapal yang tertutup dan padat, risiko penularan memang lebih tinggi.
Seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di UNC School of Medicine, Dr. David J. Weber, menyebut kapal pesiar sebagai tempat yang ‘ideal’ untuk penyebaran norovirus.
“Sebagian besar wabah memang tidak berasal dari kapal pesiar. Tapi kalau virus sudah masuk, kapal itu jadi tempat yang sempurna buat virus menyebar,” kata dia.
Seven Seas Explorer bukan satu-satunya kapal yang kena dampaknya bulan ini. Resilient Lady, kapal milik Virgin Voyages, juga melaporkan sejumlah penumpang mengalami gejala flu perut saat berlayar dari Yunani ke Kroasia dan Montenegro yang dilakukan pada 11 Mei.
“Demi kewaspadaan penuh, tim medis langsung mengisolasi penumpang yang sakit dan melakukan prosedur sanitasi tambahan, termasuk pembersihan intensif di kabin dan area-area yang sering disentuh,” tulis pernyataan Virgin Voyages.
Mereka juga menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama erat dengan petugas kesehatan untuk memastikan situasi terkendali. Namun hingga kini, jumlah pasti penumpang yang terdampak dan penyebab penyakitnya masih belum diketahui.