Warga desa Kecomberan di Cirebon dikejutkan dengan fenomena air sungai Silayar yang berubah warna jadi merah darah. Sampai saat ini penyebabnya belum terungkap.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Air sungai Silayar yang biasanya jernih, mendadak berubah menjadi merah darah yang pekat. Fenomena tak biasa itu pun bikin heboh dan menarik perhatian warga setempat. Kabar itu juga tersebar dengan sangat cepat di media sosial lewat rekaman video amatir yang viral.
Menanggapi anomali tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon langsung menurunkan tim untuk menyelidiki penyebab perubahan warna air sungai Silayar yang berada di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Dugaan sementara, penyebab perubahan warna air sungai tersebut mengarah pada limbah industri tekstil, khususnya dari proses pencelupan atau sablon kain.
“Tim kami sudah turun ke lokasi untuk melakukan penelusuran. Dugaan awal mengarah pada limbah tekstil, namun kami masih terus mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” ujar Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, Rabu (21/5/2025).
Namun demikian, Iwan menyebut pihaknya masih belum menemukan bukti konkret yang menunjukkan adanya kegiatan sablon atau pencelupan kain di sekitar lokasi sungai Silayar. Pemerintah desa juga telah menyatakan bahwa tidak ada industri semacam itu di wilayah mereka.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Informasinya, tidak ada aktivitas industri yang berhubungan dengan sablon atau celupan di sekitar lokasi,” tambah Iwan.
Sementara itu, Kepala Desa Kecomberan, Mastur Hidayat, mengonfirmasi perubahan warna air memang benar terjadi dan berlangsung singkat. Namun, warna merah pekat tersebut terlihat jelas dan menyebar di sepanjang aliran sungai, sehingga membuat masyarakat khawatir.
“Kami segera melakukan penelusuran sepanjang aliran sungai dan mendapati bahwa sumber air merah tersebut berasal dari luar wilayah desa kami,” terang Mastur.
Sayangnya, karena kejadian berlangsung cepat, warga tidak sempat mengambil sampel air untuk keperluan pemeriksaan laboratorium. Akibatnya, penyebab pasti perubahan warna air masih menjadi tanda tanya.
“Ini baru pertama kali terjadi di wilayah kami. Warga sangat khawatir karena air sungai biasa digunakan untuk berbagai aktivitas. Kami berharap pemerintah segera menindaklanjuti dan menanggulangi agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang lebih buruk,” ungkap Mastur.
DLH Cirebon memastikan akan terus melanjutkan investigasi dan tidak menutup kemungkinan adanya pelanggaran lingkungan oleh pihak tertentu. Masyarakat diimbau agar segera melaporkan jika melihat kegiatan mencurigakan di sepanjang aliran sungai.
——-
Artikel ini telah naik di detikJabar.