Seminggu Gencatan Senjata, Israel Halangi Bantuan untuk Palestina

Posted on

Gencatan senjata Israel Palestina telah berumur kira-kira satu minggu setelah dilaksanakan pada Jumat (10/10/2025). Berbagai kabar positif terjadi pada kehidupan warga Palestina, misal bisa menikmati kopi instan yang ternyata dari bantuan warga Indonesia.

“Bayangkan, akhirnya saya bisa menikmati kopi tanpa suara bom, senapan, atau di bawah perlindungan,” tulis akun yaza******* dalam medsos X yang diunggah pada Minggu (12/10/2025).

Truk dan layanan bantuan juga mulai datang untuk warga Palestina yang sedang sangat membutuhkan. Namun hingga saat ini warga masih sangat memerlukan makanan, air, dan keperluan hidup lainnya. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan kondisi Palestina sesungguhnya setelah gencatan senjata.

Dikutip dari Al-Jazeera, Palestina masih sangat kekurangan berbagai hal esensial untuk hidup termasuk pangan dan air bersih. Hamas, sebagai pihak yang terlibat dengan perjanjian gencatan senjata, mendorong mediator untuk benar-benar memastikan Israel menepati janjinya.

Hamas meminta Mesir, Qatar, dan Turki melakukan follow up pelaksanaan semua poin-poin dalam perjanjian gencatan senjata. Poin tersebut adalah masuknya bantuan ke Gaza sesuai kebutuhan warga, pembukaan wilayah Rafah dari dua penjuru, dan mulai pembangunan kembali wilayah yang terisolir.

Sebelumnya Hamas mengucapkan terima kasih dan menghargai usaha negara mediator yang telah menjadi penghubung. Usaha untuk mendekatkan cara pandang, menjembatani, dan mengatasi segala rintangan telah berhasil mengakhiri perang hebat di Gaza periode 2023-2025.

Israel Menghalangi Bantuan ke Gaza

Kelompok ekstremis kanan Israel Tsav9 diketahui menghalangi truk bantuan masuk wilayah Gaza. Tsav9 merusak jalan yang dilalui truk tersebut, yang bergerak dari arah persimpangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom). Beberapa poin jalan yang dirusak berada di wilayah kekuasaan Israel.

Tsav9 bukan kali pertama menghalangi usaha masuknya bantuan ke Palestina. Kelompok ini menghalangi jalan, melakukan protes, dan beberapa kali merusak bantuan serta merampok truk bantuan. Tsav9 tidak segan merekam aksinya dan mengunggah video tersebut ke internet.

Dalam aksinya kali ini, Tsav9 mengklaim Hamas tidak menepati janjinya dengan mengembalikan tahanan. Bantuan untuk membangun kembali Gaza dan mencukupi kebutuhan warganya tidak akan masuk, hingga korban terakhir dikembalikan pada Israel.

Pada kenyataannya, Palestina telah melepaskan 20 tahanan Israel dan 10 lagi dalam kndisi hidup serta sehat. Hamas juga sedang mengumpulkan tahanan Israel lain yang belum dikembalikan ke keluarganya. Para tahanan ditukar dengan nyaris 2.000 warga Palestuna yang ditahan Israel sesuai perjanjian gencatan senjata.