Lagu Stecu-Stecu yang viral di TikTok tak hanya mengguncang media sosial, tapi juga menarik perhatian Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf). Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menilai Stecu-Stecu menjadi bukti bahwa Maluku Utara mempunyai potensi besar untuk menjadi pusat talenta konten kreator dan musisi kreatif di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Riefky saat menerima kunjungan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda di Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
“Spirit Kemenekraf adalah menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional-dan itu dimulai dari daerah. Kreativitas musisi-musisi lokal dari Maluku Utara harus didukung penuh,” ujar Riefky dalam keterangan tertulis kepada detiktravel, Minggu (11/5).
Riefky menegaskan bahwa subsektor musik dalam ekonomi kreatif mempunyai nilai tambah tinggi dan bisa membuka banyak lapangan kerja. Karena itu, talenta lokal perlu didorong tidak hanya untuk berkarya, tetapi juga mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual serta akses monetisasi yang memadai.
“Kreativitas itu harus dimulai dari potensi lokal. Kita harus bantu para musisi agar bisa menikmati hasil dari karya mereka yang sudah viral,” kata dia.
Dalam pertemuan itu, Riefky juga mendorong Pemprov Maluku Utara untuk segera membentuk Dinas Ekonomi Kreatif. Tak harus berdiri sendiri, dinas tersebut bisa digabung dengan sektor pariwisata, misalnya menjadi Dinas Parekraf, demi memperkuat otoritas dan ruang geraknya.
Gubernur Sherly Tjoanda pun menyambut baik dukungan itu. Dia berharap Kemenekraf dapat menjembatani musisi-musisi Maluku Utara dengan platform digital seperti TikTok Indonesia agar bisa memahami sistem monetisasi serta memilih aggregator yang tepat untuk memasarkan karyanya.
“Selama ini banyak artis lokal Maluku Utara yang belum dapat akses panggung nasional. Harapannya, Kemenekraf bisa membantu membuka jalan agar karya mereka bisa dikenal luas dan mendapat apresiasi yang layak,” kata Sherly.
Dia juga mengatakan geliat musik di Maluku Utara kini mengarah ke genre electropop dan beat, yang potensial menarik perhatian pasar lebih luas.
Dalam pertemuan tersebut, Riefky didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, dan Direktur Fasilitasi Infrastruktur, Fahmy Akmal. Sementara Sherly Tjoanda hadir bersama Kepala Badan Penghubung Pemprov Maluku Utara, Lestari.