Pengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, berencana menerapkan cara baru untuk mengatasi minimnya aktivitas dan revenue fasilitas tersebut. Pengelola akan fokus pada pelayanan kargo dan MRO.
“Kami fokus dulu di kargo dan MRO (maintenance, repair, and overhaul),” ucap Senior Executive Vice President BIJB, Ronald Sinaga dalam pertemuan dengan Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan (APJAPI), Senin (20/10/2025) di BIJB.
Namun, bukan berarti pengelola Kertajati mengesampingkan penerbangan komersial. Dalam paparannya, ke depan Bandara Kertajati juga sudah melakukan pembicaraan dengan pihak maskapai Garuda untuk penerbangan umrah.
“Jadi kita itu harus kreatif, mana dulu nih? Yang penting kita jangan sampai nggak punya duit kan, kita dikasih duit tapi revenue nggak ada. Jadi kita mencari cara bagaimana kita bisa dapat revenue,” ungkap Ronald.
Ronald yakin untuk keberlangsungan Bandara Kertajati, pihaknya harus kreatif dalam melihat situasi yang terjadi. Dengan proyeksi dan strategi yang diterapkan, Ronald berharap potensi mendapatkan revenue dari non penerbangan komersialnya bisa terjadi.
“Dengan adanya layanan non komersial, revenue akan ada karena pesawat take off dan landing. Kalau misalnya in-line maintenance-nya di sini, pesawat datang misalnya sekalian bawa penumpang, supaya nggak rugi kan airlines,” jelas Ronald.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Kabar terbaru, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama DPRD Jawa Barat sepakat untuk penyertaan modal daerah (PMD) dengan besar Rp 150 miliar untuk BIJB. Ronald mengatakan dana tersebut dipakai untuk operasional perawatan bandara.
“Itu kan bukan biaya tiba-tiba, itu biaya memang seperti untuk biaya listrik, air, kemudian biaya perawatan bandara. Ini udah delapan tahun loh, makin sini makin banyak nih, misalkan runway terkelupas kan harus diperbaiki,” jelas Ronald.
Sepinya Bandara Kertajati memang seperti momok yang terus menghantui pemerintahan pusat dan daerah sejak berdiri pada 2018. Saat ini aktivitas penerbangan yang dilakukan dari Bandara Kertajati hanya diisi maskapai Scoot dengan rute Kertajati-Singapura, dua kali dalam seminggu.