Suara Asosiasi Pilot Maskapai India atas Investigasi Kecelakaan Air India 171

Posted on

Asosiasi Pilot Maskapai India (ALPA India) menyuarakan kekhawatiran atas cara investigasi kecelakaan Air India 171. Suara ini muncul setelah laporan awal investigasi dirilis oleh otoritas keselamatan India pekan lalu.

ALPA India juga menyatakan mereka terkejut dengan kerahasiaan proses investigasi dan menuduh bahwa personel yang memenuhi syarat tidak dilibatkan dalam penyelidikan.

“Kami merasa bahwa investigasi diarahkan ke arah yang mengasumsikan kesalahan pilot dan kami sangat menentang pemikiran ini,” kata Presiden ALPA India, Kapten Sam Thomas, dalam pernyataan tersebut seperti dilansir BBC.

Asosiasi juga mendesak pihak berwenang untuk mengizinkan mereka bergabung dalam proses investigasi meski dalam kapasitas sebagai pengamat agar proses investigasi bisa berlangsung secara transparan.

Menyusul rilis laporan awal ini Menteri Penerbangan Sipil India Ram Mohan Naidu mengatakan kepada para wartawan untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan pada tahap ini. “Mari kita tunggu laporan akhir,” ujarnya.

Dia menyebut pilot dan kru di India sebagai tulang punggung penerbangan sipil dan India memiliki tenaga kerja pilot dan kru yang paling hebat di seluruh dunia.

Pesawat Air India dengan nomor penerbangan 171 jatuh sesaat setelah lepas landas dari kota Ahmedabad di India barat menuju Gatwick di London pada 12 Juni dengan 242 orang di dalamnya. Kecelakaan itu menewaskan 241 orang di pesawat dan 19 orang di darat. 1 Penumpang dengan ajaibnya bisa selamat dari kecelakaan.

Laporan tersebut menyatakan bahwa para pilot, yang berbasis di Mumbai, telah tiba di Ahmedabad sehari sebelumnya dan telah beristirahat dengan cukup. Mereka telah lulus tes breathalyzer dan diizinkan untuk terbang, tambahnya.

Dalam laporan awal ada percakapan pilot tentang sakelar bahan bakar yang tiba-tiba berada di posisi Off. Terdengar pilot satu yang menanyakan kenapa pilot dua memutuskan sakelar bahan bakar, yang langsung disanggah oleh pilot dua. Sakelar bahan bakar biasanya dimatikan saat pesawat dalam keadaan berhenti.

Sementara mengutip Reuters, pilot utama pesawat Air India adalah Sumeet Sabharwal, 56 tahun, yang memiliki total pengalaman terbang 15.638 jam dan, menurut pemerintah India, juga seorang instruktur Air India. Kopilotnya adalah Clive Kunder, 32 tahun, yang memiliki total pengalaman terbang 3.403 jam.

Air India telah berada di bawah pengawasan ketat di berbagai bidang setelah kecelakaan tersebut. Pada 4 Juli, Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa menyatakan akan menyelidiki unit anggaran Air India Express, setelah laporan Reuters mengungkapkan bahwa maskapai tersebut gagal mengganti suku cadang mesin Airbus A320 tepat waktu sesuai mandat, dan memalsukan catatan untuk menunjukkan kepatuhan.

Investigasi awal dipimpin oleh pemerintah India bersama para ahli dari Boeing, General Electric, Air India, regulator India, dan peserta dari AS dan Inggris. Laporan akhir akan dirilis dalam setahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *