Tuai Kontroversi, Acara Selawatan di Candi Prambanan Pindah Lokasi

Posted on

Beredar selebaran acara selawatan yang akan digelar di candi Prambanan. Acara itu pun menuai kontroversi lantaran Prambanan dikenal sebagai candi Hindu.

Beberapa waktu lalu, di media sosial X beredar viral selebaran tentang acara selawatan yang rencananya akan digelar di Candi Prambanan tanggal 10 Mei 2025 mendatang.

Selebaran itu diunggah oleh akun X @GlHindu. Dalam selebaran itu, tertulis acara ‘Pelopor Kebangsaan-Prambanan Bersholawat-Hadroh Santri Manjung Pimpinan Abah Eko’.

Acara akan diselenggarakan 10 Mei 2025 di Candi Prambanan. Untuk rincian agenda acara yakni berselawat, mengaji, dan kontes modifikasi motor.

Pada selebaran itu juga tertera gambar Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman. Selain itu terdapat juga gambar Candi Prambanan sebagai latar.

Acara itu kemudian banyak disorot karena menggunakan kompleks Candi Prambanan yang notabene sakral bagi umat Hindu. Setelah ramai, pihak panitia kemudian membuat selebaran yang baru.

Tidak banyak perubahan dalam selebaran yang baru kecuali adanya tulisan untuk umum dan detail lokasi yaitu di halaman 3 utara Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah. Meski demikian, acara tersebut sudah terlanjur jadi perbincangan.

Panitia acara kemudian memindahkan penyelenggaraan acara di luar kompleks kawasan Candi Prambanan dan Candi Sewu agar tak memperpanjang polemik di masyarakat.

“Kita tadi dapat saran dari Gus Miftah, alangkah baiknya kita melakukan kegiatan itu dipindah dari lokasi semula ke lokasi yang baru. Nah lokasi barunya di mana nanti dalam waktu dekat sudah mendapat lokasi pastinya akan kita infokan,” kata Ketua Pelopor CB, Trawiten di kompleks Candi Sewu, Selasa (6/5/2025).

Dia pun kemudian menjelaskan awal mula polemik ini. Di mana kegiatan tersebut sebenarnya adalah salah satu rangkaian acara ulang tahun klub motor Pelopor CB yang berdomisili di Jogja.

“Itu adalah satu komunitas motor CB yang domisili klubnya ada di Jogja. Terus sudah gitu rangkaian acaranya ada dua hari. Yang pertama itu di hari pertama kita adakan pengajian atau pelopor kebangsaan yang selanjutnya selain pengajian ada kontes modifikasi motor. Nah, untuk hari keduanya kita juga akan ada hiburan,” ujarnya.

Dia kemudian menjelaskan terkait dengan penggunaan nama Prambanan beserta gambar candi di selebaran itu.

“Sebenarnya itu adalah wujud rasa bangga kami terhadap Candi Prambanan. Karena lokasinya juga di Kecamatan Prambanan maka kami bangga, sangat bangga sekali memiliki Candi Prambanan,” ujarnya.

Selanjutnya, dia menjelaskan kehadiran Gus Miftah. Pendakwah itu diundang untuk mengisi acara Pelopor Kebangsaan bersama dengan Abah Eko.

Acara tersebut sedianya diselenggarakan di lapangan utara Candi Sewu di zona III TWC yang berjarak sekitar 1,3 kilometer dari pusat candi. Namun, dengan ramainya respons masyarakat akhirnya acara dipindah.

“Nah ini nanti jadinya nama acaranya Pelopor Kebangsaan saja. Bukan Pelopor Kebangsaan-Prambanan Bersholawat lagi,” tegasnya.

Meski demikian, dia belum bisa memastikan lokasi baru untuk rangkaian acara tersebut.

“Kemungkinan masih tanggal 10 Mei. Untuk lokasinya akan diumumkan satu dua hari ini untuk pastinya,” tegasnya.

Di sisi lain, dia mewakili panitia acara meminta maaf dan mengakui kesalahan.

“Menanggapi apa yang sudah beredar, kami dari panitia mengakui kami salah. Saya mewakili dari teman-teman panitia, teman-teman yang terlibat itu memohon maaf atas flyer yang sudah beredar,” pungkasnya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJogja.