Turis India Ramai-Ramai Batalkan Liburan ke Turki dan Azerbaijan

Posted on

Dukungan Turki dan Azerbaijan terhadap Pakistan dalam konflik terbaru memicu gelombang boikot dari warga India. Sejumlah besar wisatawan India membatalkan perjalanan ke dua negara tersebut.

Hubungan Pakistan dan India memang sedang tidak baik-baik saja. Ketegangan itu bermula dari teror di Pahalgam dan respons militer India lewat Operasi Sindoor pada 22 April. Sebanyak 26 orang tewas dalam tragedi itu.

Dilansir dari India Herald, Senin (19/5/2025) Turki memberikan dukungan kepada Pakistan dengan menyetujui dilakukan penyelidikan internasional terkait insiden tersebut. Sementara itu, Azerbaijan menyuarakan dukungan terhadap posisi Pakistan dalam konflik.

Pakistan juga sebelumnya menerima kiriman senjata dari Turki. Imbas dari pemboikotan itu bukan main-main, perusahaan perjalanan di sana mengatakan jumlah pembatalan yang terjadi lebih dari 100%.

“Selama periode yang sama, jumlah pembatalan meningkat hingga 250 persen, sementara pemesanan perjalanan ke Turki dan Azerbaijan menurun sekitar 60 persen dalam sepekan terakhir,” kata juru bicara MakeMyTrip kepada seperti dikutip India Herald dari Reuters.

Kemudian, CEO EaseMyTrip, Rikant Pittie, juga melihat tren serupa. Pittie menyebutkan bahwa wisatawan India lebih memilih destinasi lain seperti Georgia, Serbia, Yunani, Thailand, dan Vietnam.

“EaseMyTrip mengalami lonjakan pembatalan sebesar 22 persen untuk perjalanan ke Turki dan 30 persen untuk Azerbaijan yang dipicu oleh ketegangan geopolitik beberapa waktu terakhir,” kata Pittie.

Platform perjalanan Ixigo juga mengumumkan lewat akun di X telah menghentikan sementara layanan pemesanan tiket dan hotel ke China, Turki, dan Azerbaijan.

Founder EaseMyTrip, Nishant Pitti, menyampaikan pandangannya yang mencatat bahwa tahun lalu ada lebih dari 287 ribu wisatawan India yang mengunjungi Turki dan sekitar 243 ribu ke Azerbaijan.

“Kalau negara-negara ini terang-terangan mendukung Pakistan, pantaskah kita tetap mendukung pariwisata dan ekonomi mereka?,” tulisnya melalui media sosial X.

Lalu, Ketua Komite Pariwisata di Kamar Dagang India, Subhash Goyal, menegaskan bahwa dunia pariwisata harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan tanggung jawab moral.

“Beberapa asosiasi pariwisata dan organisasi bisnis telah menyatakan sikap mereka untuk mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi. Sebagai reaksi atas sikap Turki dan Azerbaijan terhadap respons India terhadap terorisme, kami menyerukan boikot terhadap negara-negara tersebut,” kata Goyal.

Meski begitu, Goyal menekankan bahwa pariwisata sejatinya merupakan jembatan yang mempererat kerja sama internasional, memperkuat perdamaian, dan menumbuhkan saling pengertian antarbangsa. turis